Efektivitas Penyerapan Amonia dalam Metode Soybean Crude Urease Calcite Precipitation
DOI:
https://doi.org/10.24036/cived.v10i1.380112Keywords:
Amonia; Arang Aktif; Karang; Penyerapan; Zeolite.Abstract
Penggunaan metode soybean crude urease calcite precipitation (SCU-CP) untuk perbaikan tanah menghasilkan produk sampingan berupa amonia, yang jika nilainya tinggi dapat memberikan dampak buruk pada lingkungan. Penelitian ini menggunakan zeolite, arang aktif, dan karang sebagai bahan penyerap amonia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bahan yang paling efektif dalam penyerapan amonia dan pengaruhnya saat diaplikasikan pada tanah. Pengujian dilakukan menggunakan dua konsentrasi dan tiga waktu pengadukan untuk semua bahan penyerap. Hasil pengujian menunjukkan penyerapan amonia terbesar terjadi pada arang aktif dengan konsentrasi 0,1 g/ml dan waktu pengadukan 20 menit, dengan nilai penyerapan 62%. Arang aktif disimpulkan memiliki efektivitas penyerapan amonia terbaik dibandingkan dengan zeolite dan karang. Penyiraman larutan aquades sebanyak 5 PV pada sampel dengan arang aktif menghasilkan nilai konsentrasi amonia terkecil sebesar 0,00001500 g/ml yang belum memenuhi baku mutu. Efektivitas penyerapan total yang terukur setelah dilakukan penyiraman pada tanah adalah sebesar 99% dari konsentrasi amonia kontrol. Penggunaan arang aktif terbukti efektif untuk mengurangi konsentrasi amonia saat larutan SCU-CP diaplikasikan pada tanah, meskipun nilainya belum memenuhi baku mutu.
Downloads
References
DeJong, J. T., Mortensen, B. M., Martinez, B. C., & Nelson, D. C. (2010). Bio-mediated soil improvement. Ecological Engineering, 36(2), 197–210.
Syarif, F., Davino, G. M., & Ardianto, M. F. (2020). Penerapan teknik biocementation oleh Bacillus subtilis dan pengaruhnya terhadap permeabilitas pada tanah organik. Jurnal Saintis, 20(1), 47–52.
Barkouki, T. H., Martinez, B. C., Mortensen, B. M., Weathers, T. S., de Jong, J. D., Ginn, T. R., Spycher, N. F., Smith, R. W., & Fujita, Y. (2011). Forward and inverse bio-geochemical modeling of microbially induced calcite precipitation in half-meter column experiments. Transport in Porous Media, 90(1), 23–39.
Yasuhara, H., Neupane, D., Hayashi, K., & Okamura, M. (2012). Experiments and predictions of physical properties of sand cemented by enzymatically-induced carbonate precipitation. Soils and Foundations, 52(3), 539–549.
Putra, H., Yasuhara, H., & Kinoshita, N. (2017). Applicability of natural zeolite for NH-forms removal in enzyme-mediated calcite precipitation technique. Geosciences, 7(61), 11–14.
Cuccurullo, A., Gallipoli, D., Bruno, A. W., Augarde, C., Hughes, P., & La Borderie, C. (2020). Earth stabilisation via carbonate precipitation by plant-derived urease for building applications. Geomechanics for Energy and The Environment, December, 1–25. https://doi.org/10.1016/j.gete.2020.100230
Zulfikar, R. A., Putra, H., & Yasuhara, H. (2021). The utilization of milk as a catalyst material in enzyme-mediated calcite precipitation (EMCP) for crack-healing in concrete. Journal of The Civil Engineering Forum, 7(1), 59–70.
Putra, H., Erizal, Sutoyo, Simatupang, M., & Yanto, D. H. Y. (2021). Improvement of organic soil shear strength through calcite precipitation method using soybeans as bio-catalyst. Crystals, 11(9), 1–14.
Pemerintah Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Nomor 82 Tahun 2001. In Presiden Republik Indonesia
Azizah, M., & Humairoh, M. (2015). Analisis kadar amonia (NH3) dalam air Sungai Cileungsi. Nusa Sylva, 15(1), 47–54.
Norjanna, F., Efendi, E., & Hasani, Q. (2015). Reduksi amonia pada sistem resirkulasi dengan penggunaan filter yang berbeda. E-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan, 4(1), 4–7.
Hasibuan, S., Syafriadiman, S., & Syahputra, M. uhammad N. (2021). The effect of zeolite toward ammonia (NH3) in tilapia rearing media with recirculation system. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 23(1), 55–62.
Putra, H., Yasuhara, H., Kinoshita, N., Neupane, D., & Lu, C. W. (2016). Effect of magnesium as substitute material in enzyme-mediated calcite precipitation for soil-improvement technique. Frontiers in Bioengineering and Biotechnology, 4(37), 3–10.
Silaban, T. F., Santoso, L., & Suparmono. (2012). Pengaruh penambahan zeolit dalam peningkatan kinerja filter air untuk menurunkan konsentrasi amonia pada pemeliharaan ikan mas (Cyprinus carpio). E-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan, 1(1), 47–56.
Nurlela, & Husnah. (2019). Pengaruh prnambahan zeolit terhadap penurunan amoniak dalam limbah cair industri karet. Jurnal Redoks, 4(2), 32–36.
Wazzan, I. M. Al, Widianto, T. N., & Priyanto, N. (2020). Penggunaan zeolit sebagai absorben amonia pada simulasi transportasi koi sistem tertutup. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Dan Kelautan, September, 111–118.
Mifbakhuddin. (2010). Pengaruh ketebalan karbon aktif sebagai media filter terhadap penurunan kesadahan air sumur artesis. Eksplanasi, 5(2), 1–11.
Palupi, R. D., Siringoringo, R. M., & Hadi, T. A. (2012). Status rekruitmen karang Scleractinia di perairan Kendari Sulawesi Tenggara. Ilmu Kelautan, 17(3), 170–175.
Kurniawan, A., Afrizal, Y., & Gunawan, A. (2016). Pengaruh pemanfaatan pecahan terumbu karang sebagai pengganti agregat halus terhadap kuat tekan beton. Jurnal Nersia, 8(2), 17–24.
Nurhidayanti, N., Ardiatma, D., & Anggriawan, B. (2020). Pemanfaatan karbon aktif dari tempurung kelapa dalam menurunkan kadar amonia total dalam air limbah industri. Jurnal Pelita Teknologi, 15(1), 68–76.
Aman, F., Mariana, Mahidin, & Maulana, F. (2018). Penyerapan limbah cair amonia menggunakan arang aktif ampas kopi. Jurnal Litbang Industri, 8(1), 47–52.
Nurhasni, Hendrawati, & Saniyyah, N. (2014). Sekam padi untuk menyerap ion logam tembaga dan timbal dalam air limbah. Jurnal Kimia Valensi, 4(1), 36–44.
Ristiana, N., Astuti, D., & Kurniawan, T. P. (2009). Keefektifan ketebalan kombinasi zeolit dengan arang aktif dalam menurunkan kadar kesadahan air sumur di Karangtengah Weru Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan, 2(1), 91–102.
Septiani, M., Darajat, Z., Kurniawan, D., & Pasinda, I. (2021). Kajian perbandingan efektivitas adsorben ampas kopi dan fly ash pada penurunan konsentrasi amonia (NH3) dalam limbah cair urea. Jurnal Sains Terapan, 7(2), 52–59.
Lempang, M. (2014). Pembuatan dan kegunaan karbon aktif. Info Teknis EBONI, 11(2), 65–80.
Putri, A. C., Sulistiyani, & Rahardjo, M. (2017). Efektivitas penggunaan karbon aktif dan karang jahe sebagai filtrasi untuk menurunkan Kadar amoniak limbah cair Rumah Sakit Semen Gresik. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 470–47
Dewi, R., Azhari, & Nofriadi, I. (2020). Aktivasi karbon dari kulit pinang dengan menggunakan aktivator kimia KOH. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 9(2), 1–11.
Li, W., Peng, J., Zhang, L., Yang, K., Xia, H., Zhang, S., & Guo, S. hui. (2009). Preparation of activated carbon from coconut shell chars in pilot-scale microwave heating equipment at 60 kW. Waste Management, 29(2), 756–760.
Said, N. I., & Wahjono, H. D. (1999). Teknologi Pengolahan Air Bersih dengan Proses Saringan Pasir Lambat “Up Flow.” Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Joana Febrita, Nanda Purwita Natasyarini, Heriansyah Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.