Hubungan Laju Infiltrasi terhadap Peningkatan Aliran Permukaan di Daerah Pengembangan Permukiman Kota Padang
DOI:
https://doi.org/10.24036/cived.v9i3.346Keywords:
Infiltrasi, Aliran Permukaan, Intensitas HujanAbstract
Permasalahan yang terjadi pada lahan permukiman yaitu aliran permukaan (run off) akibat limpasan air hujan pada saat terjadinya curah hujan yang tinggi. Perubahan lahan akibat lahan permukiman diperkirakan akan berdampak pada perubahan arah limpasan yang akan mengarah ke permukiman. Pengujian ini bertujuan mengetahui berapa besar peningkatan nilai infiltrasi terhadap aliran permukaan di lahan permukiman kota Padang. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen dimana data terkait parameter infiltrasi seperti data laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi, aliran permukaan dan intensitas hujan. Pengambilan data parameter infiltrasi dilakukan dengan menggunakan (double ring infiltrometer digital) dan data curah hujan untuk menunjukan hubungan laju infiltrasi terhadap aliran permukaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didaerah pengembangan permukiman kota Padang, maka diperoleh nilai infiltrasi dan aliran permukaan pada masing-masing lokasi. Pada saat curah hujan diperkirakan konstan, infiltrasi yang terbesar terjadi di awal hujan (f0) pada waktu ke 0,02 jam, sedangkan tanah mulai jenuh pada saat air keluar yaitu pada waktu jam ke 0.20. Tanah mulai jenuh total pada saat berpotongan pada jam ke 0,40 dengan intensitas hujan sebesar 128,24cm3/jam. Dimana semakin besar laju infiltrasi maka semakin kecil aliran permukaan (run off) begitu juga sebaliknya. Artinya semakin besar laju infiltrasinya maka semakin kecil terjadi banjir ataupun terjadinya genangan.
Downloads
References
Agustianto, D. A. (2014). Model Hubungan Hujan Dan Runoff (Studi Lapangan). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(2), 215–224.
[2]Araujo, 2010. (2017). The Effect Of Some Type Annual Plant On The Run Off In The Village Of Batu Gajah, District Pasir Penyu District Upstream Indragiri Hulu. Jurnal Jom Faperta, 6, 5–9.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI 7752:2012 Tata Cara Pengukuran Laju Infiltrasi Tanah Di Lapangan Menggunakan Infiltrometer Cincin Ganda. In Badan Standarisasi Nasional.
Autoridad Nacional Del Servicio Civil. (2021). Kapasitas Infiltrasi Pada 4 Jenis Penggunaan Lahan Di Desa Sei Silau Barat Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 6(3), 2013–2015.
Bahar, B., Daru, T. P., Pranoto, H., Darma, S., & Idris, S. D. (2020). Identifikasi Produktivitas Pekarangan Berdasarkan Periode Panen Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Rumah Tangga Di Kecamatan Sangatta Utara. Jurnal Pertanian Terpadu, 8(2), 139–153. Https://Doi.Org/10.36084/Jpt..V8i2.269
David, M., Fauzi, M., & Sandhyavitri, A. (2016). Di Daerah Aliran Sungai (Das) Siak. Jom FTEKNIK, 3(2), 1–12.
Dipa, H., Fauzi, M., & Lilis Handayani, Y. (2021). Analisis Tingkat Laju Infiltrasi Pada Daerah Aliran Sungai (Das) Sail. Jurnal Teknik, 15(April), 18–25.
Harahap, F. R. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia. Society, 1(1), 35–45. Https://Doi.Org/10.33019/Society.V1i1.40
Islam, U., & Sunan, N. (2008). Studi Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Peningkatan Limpasan Air Permukaan Misbakhul Munir 5. 15(1), 41–46.
Madhatillah, & Har, R. (2020). Analisis Debit Air Limpasan Permukaan (Run Off) Akibat Perubahan Tata Guna Lahan Pada DAS Kuranji Dan DAS Batang Arau Kota Padang. Jurnal Bina Tambang, 5(1), 178–189.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rani Widya Sari, Totoh Andayono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.