Perbandingan Pemanfaatan Larutan Pertamina Dex dengan Pertamak Turbo terhadap Hasil Ekstraksi Kadar Aspal pada Peningkatan Jalan Fleksibel Pavement

Authors

  • Nadra Mutiara Sari Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Oktaviani Oktaviani Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Yuyun Anggraini Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24036/cived.v9i3.335

Keywords:

Ekstraksi, Larutan, Kadar aspal

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan kadar aspal yang dihasilkan dari nilai ekstraksi penggunaan larutan pertamax turbo dengan pertamina dex pada pekerjaan peningkatan perkerasan jalan fleksible . Lokasi pengambilan sampel adalah ruas jalan Sei Lareh kota Padang dengan peningkatan dengan kadar aspal rencana 6,3% tahun 2019. Namun pada umur peningkatan  ±1 tahun telah terjadi   keretakan yang salah satunya mungkin disebabkan oleh kadar aspal. Krakterisktik perkerasan dapat dipengaruhi oleh persentase kadar aspal yang digunakan. Durabilitas dan keawetan perkerasan aspal juga salah satu efek nilai kadar aspal. Data primer diperoleh dari analisis saringan dan nilai kadar aspal hasil ekstraksi. Dari hasil analisa data diperoleh analisis saringan agregat yang diekstraksi menggunakan larutan pertamax turbo memiliki gradasi yang baik yaitu bergradasi menerus dibandingkan dengan agregat yang menggunakan larutan pertamina dex. Rata-rata nilai kadar aspal yang diperoleh adalah 6,2% untuk penggunaan pertamak turbo dengan deviasi rata-rata -0,1% dan 8,7% untuk penggunaan pertamak dex dengan deviasi rata-rata +2,4%. Penggunaan pertamina turbo digunakan sebagai larutan ekstraksi sesuai dengan batas toleransi Bina Marga Divisi 6 Revisi 3, Tahun 2010 dengan toleransi kadar aspal adalah sebesar ± 0,3%. Maka disimpulkan bahwa penggunaan larutan pertamax turbo lebih efektif dibandingkan larutan pertamina dex sebagai salah satu bahan ekstraksi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sukirman, Silvia. 2010. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur . Bandung: Nova

Manopo, Mecky R. E dan Palenewen, Steve Ch. N. 2019. Pengaruh Modulus Kehalusan Agregat Terhadap Penentuan Kadar Aspal Pada Campuran Jenis AC-WC. Jurnal Sipil Statik 7(4). Hlm. 482.

Munsil, Derry P. 2018. Dasar Manajemen Konstruksi Proyek Jalan (Tahapan Pre-Start). Yogjakarta: Deepublish Publisher

Subono, Vebby. P. 2011. Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete (AC) dengan Bahan Pengisi (Filler) Abu Vulkanik Gunung Merapi. Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret.

Putri, Lusi. D dkk, 2016. Kajian Aspal Hasil Ekstraksi Penghamparan dan Mix Design Pada Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) Gradasi Halus. Annual Civil Engineering Seminar. Hlm.117-123.

Januarty, Magvirah dan Yuniarti, Yuyun. 2015. Pemurnian Pasir Silika Dengan Metode Sonika. Teknik Kimia. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh November

Musa, Mochamad Iqbal dkk. 2019. Analisis Jenis Pelarut Untuk Ekstraksi Aspal Pada Perkerasan AC-WC (Asphal Concrete-Wearing Course). Jurnal Elektronik Laut, Sipil, Tambang 6(3). Hlm. 1

Standar Nasional Indonesia. 2002. “Metode Pengujian Kadar Aspal Dari Campuran Beraspal Dengan Cara Sentrifus (SNI 03-6894-2002)”. Pusjatan Balitbang Pekerjaan Umum, Jakarta.

Bina Marga Direktorat Jendaral, Spesifikasi Umum 2010 Divisi 6 (Revisi 3). Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta

Anggraini, Muthia dkk. 2015. Kajian Kadar Aspal Hasil Ekstraksi Penghamparan Campuran AC-WC Gradasi Kasar Dengan Job Mix Formula. Annual Civil Engineering Seminar. Hlm.100

Standar Konstruksi Bangunan Indonesia. 1987. “Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-23.26.1987)”. Yayasan Badan Penerbit PU: Jakarta

Downloads

Published

2022-09-29

How to Cite

Sari, N. M., Oktaviani, O., & Anggraini, Y. (2022). Perbandingan Pemanfaatan Larutan Pertamina Dex dengan Pertamak Turbo terhadap Hasil Ekstraksi Kadar Aspal pada Peningkatan Jalan Fleksibel Pavement. CIVED, 9(3), 284–290. https://doi.org/10.24036/cived.v9i3.335